Mubaraklink.Web.Id - Di sekolah kita sering menyebut murid-murid sebagai peserta didik. Siapakah mereka sesungguhnya?. Dan, kenapa memahami peserta didik itu sangat penting bagi guru?. Tulisan ini akan memberikan sedikit ulasan tentang hakikat peserta didik yang wajib dipahami oleh seorang guru selaku pendidik.
Hakikat Peserta Didik sebagai Subjek yang Belajar
Pada hakikatnya peserta didik adalah subyek yang belajar, yang memiliki kemampuan tertentu untuk mengatur dan mengontrol apa yang dipelajarinya. Terdapat berbagai kemampuan yang perlu diasah pada diri siswa sebagai subjek yang belajar. Kemampuan-kemampuan itu meliputi: (1) kemampuan pemecahan masalah (problem solving), kemampuan pengambilan keputusan (decision making), kemampuan berfikir kritis (critical thinking), dan kemampuan berfikir kreatif (creative thinking). Jika keempat kemampuan tersebut dapat dikembangkan oleh siswa melalui proses pembelajaran, maka dapat diperkirakan kualitas hasil belajar siswa akan memenuhi tuntutan masyarakat dewasa ini. Mereka akan menjadi sumberdaya pendidikan yang memiliki karakter kemandirian dalam berfikir, berani mengambil keputusan, jujur, serta memiliki kreativitas yang tinggi.
Kegiatan pembelajaran yang dilaksanakan oleh guru secara praktis bertujuan untuk membantu seorang peserta didik dalam mempelajari sesuatu, yang secara praktikal dapat memberdayakan potensi dirinya hingga memiliki kompetensi-kompetensi di atas. Dan dalam prosesnya, pembelajaran yang dilakukan oleh peserta didik itu terjadi dengan bantuan seorang guru sebagai pendidik, yang pengetahuannya itu akan membantunya peserta didiknya dalam melaksanakan tugas-tugas belajar dengan sebaik-baiknya, selain memperkuat landasan konsepsionalnya terhadap pendekatan pembelajaran yang dilaksanakan dalam kegiatan belajar.
Penguatan Belajar kepada Peserta Didik sebagai Tugas Utama Guru di dalam Kelas
Pada hakikatnya tugas seorang guru di dalam kelas adalah mengarahkan peserta didik dalam aktivitas belajarnya karena pada saat itu kendali kegiatan di dalam kelas berada padanya. Dia berwenang memberikan instruksi ataupun larangan, bahkan berwenang pula dalam memberikan penguatan belajar kepada para muridnya. Berkaitan dengan penguatan belajar inilah seorang guru wajib hukumnya memahami kebutuhan belajar peserta didiknya.
Secara spesifik terdapat berbagai bentuk penguatan belajar yang dapat dilakukan oleh guru. Penguatan belajar tersebut ada yang bersifat negatif ataupun positif. Penguatan belajar yang bersifat negatif dilakukan oleh guru seperti menunda atau tidak memberi penghargaan, memberikan tugas tambahan, atau menunjukkan perilaku tidak senang seperti menggeleng, mengerutkan kening, ataupun menampilkan raut muka yang kecewa. Adapun penguatan belajar yang bersifat positif dapat berupa pujian kepada siswanya, sikap guru yang menunjukkan rasa gembira pada saat siswa mampu menjawab pertanyaannya dengan benar, dan lain sebagainya yang menujukkan antusiasme guru kepada muridnya.
Memahami peserta didik sangatlah penting bagi pendidik agar membantunya dalam pembentukan karakteristik peserta didiknya. Kesalahan pendidik dalam memahami peserta didiknya akan membawa kegagalan dalam proses pendidikan yang dilaksanakannya. Mengulas tentang kegiatan pembelajaran yang dilakukan oleh guru dan murid, jika dilihat dari segi makro kegiatan belajar peserta didik maka pembelajaran itu merupakan kegiatan psikofisik menuju ke arah perkembangan kepribadian yang seutuhnya, sedangkan secara mikro kegiatan belajar itu oleh peserta didik berupaya menguasai materi ilmu pengetahuan tertentu menuju terbentuknya kepribadian yang seutuhnya.
Beberapa Karakter Peserta Didik yang Penting Dipahami oleh Pendidik
Beberapa hal berkaitan karakteristik peserta didik yang penting dipahami oleh pendidik ialah:
- Peserta didik bukan miniatur orang dewasa, akan tetapi memilik dunianya sendiri. Hal ini sangat penting untuk dipahami agar perlakuan terhadap mereka dalam proses pembelajaran tidak disamakan dengan orang dewasa, baik dalam aspek metode, materi, dan bahan mengajar;
- Peserta didik adalah manusia yang memiliki diferensiasi periodesasi perkembangan dan pertumbuhan. Pemahaman ini perlu diketahui agar aktivitas pendidikan disesuaikan dengan tingkat pertumbuhan dan perkembangan pada umumnya yang dilalui peserta didik;
- Peserta didik adalah manusia yang memiliki kebutuhan, baik kebutuhan jasmani maupun rohani yang harus dipenuhi;
- Peserta didik adalah makhluk Tuhan yang memiliki perbedaan individual, baik yang dipengaruhi oleh faktor pembawaan maupun faktor lingkungan di mana ia berada;
- Peserta didik adalah resultan dari dua unsur utama, yakni jasmani dan rohani. Unsur jasmani memiliki daya fisik yang menghendaki latihan dan pembiasaan yang dilakukan melalui dua daya, yakni akal dan rasa. Untuk mempertajam daya akal maka proses pendidikan hendaknya diarahkan untuk mengasah daya intelektualitasnya melalui ilmu-ilmu rasional. Adapun mempertajam daya rasa dapat dilakukan melalui pendidikan akhlak dan ibadah; dan
- Peserta didik adalah manusia yang memiliki potensi (fitrah) yang dapat dikembangkan secara dinamis. Di sini tugas pendidik adalah membantu mengembangkan dan mengarahkan perkembangan tersebut sesuai tujuan pendidikan yang diinginkannya
0 komentar